Oleh Irfa Afrini
Apa yang mempengaruhi najis pada air..??
Kotoran cicak yg masuk ke segelas air bersih maka air akan menjadi najis bagaimana kalau jatuhnya ke laut?
Apatah kotoran cicak sampai bangkai apapun yang masuk kedalam lautan, air air laut tetap suci dan mensucikan.
Apa bedanya? Luasnya.
Maka begitulah, kenapa ujiannya nabi nabi lebih berat, sakitnya lebih lama, caciannya lebih banyak dari kita tapi responnya beda.
Tetap tenang tetap ridho, karena hatinya lebih luas lapang. Bisa jadi sebesar lautan atau bahkan lebih sehingga Allah pun ridho padanya.
اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ
Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Qs. Yunus:62)
Sedangkan kita mungkin cuma sebesar gelas . Maka seharusnya tak peduli apa yang datang kepada kita yang terpenting adalah kelapangan hati.
Itulah kenapa Musa alaihissalam manusia yang kuat tapi berdoa
قَالَ رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى
Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (Qs. Thaha 25)
Dalam tafsir al wajiz disebutkan maksudnya Nabi Musa alaihissalam meminta kepada Allah ta’ala “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku agar bisa menanggung beban risalah, dan bersabar atas kesukaran dalam menanggungnya dan atas fitnah manusia”
ya Allah lapangkanlah hatiku..
Kelapangan hati adalah Rizki yang luar biasa Rizki yang tak ternilai..
Maka ketika menghibur Rasulullah, Allah pun mengingatkan Rosulullah atas nikmat yang luar biasa dengan
اَلَمْنَشْرَحْلَكَصَدْرَكَۙ
Artinya:”Bukankah kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? (Qs. Al Insyirah :1)
Maksud dari ayat ini adalah Allah telah membersihkan jiwa Nabi SAW dari segala macam perasaan cemas, sehingga dia tidak gelisah, susah, dan, gusar. Nabi juga dijadikan selalu tenang dan percaya akan pertolongan dan bantuan Allah kepadanya. Nabi juga yakin bahwa Dia yang menugasinya sebagai rasul, sekali-kali tidak akan membantu musuh-musuhnya.
Ilmu yang bermanfaat 🙂
https://beritaedukasi.net/