Pada hari Senin, tanggal (23/08/21) sejumlah mahasiswi STIU DIA (Dirosat Islamiyah Al Hikmah) semester 6, yang berjumlah 34 orang secara serentak diterjunkan untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selama 1 semester di beberapa sekolah yang berbasis agama Islam, sebagai bentuk Pengabdian Masyarakat yang merupakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi.
Diantara sekolah yang menjadi basis pelaksanaan PPL adalah Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Aliem yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat. Tiga mahasiswi yang melaksanakan PPL di Ponpes Al Aliem adalah Alfira Azahra, Difa’u Anil Haqqi Qonita, dan Khonsa Salsabila. Tiga sekawan ini memilih pondok pesantren Al Aliem sebagai tempat praktik untuk mengajar serta mengisi salah satu program ekstrakulikuler, yaitu mengajar bahasa Arab, seperti penyampaian mufrodat (kosakata), mutholaah (menela’ah), dan muhadatsah (percakapan sehari-hari), yang diikuti oleh para santriwati di pondok pesantren Tahfidzul Qur’an ini. Perlu pula diketahui bahwa pondok pesantren tersebut memiliki perhatian yang cukup besar terhadap bahasa Arab. Walaupun kurangnya tenaga pengajar dalam bidang tersebut menjadi salah satu kendalanya.
Menurut pengakuan 3 mahasiswi yang melaksanakan PPL di sana, selama mengemban tugas ini, tidak ada kesulitan yang berarti. Justru mereka selalu diberi kemudahan. Pemilik pesantren, yaitu Ustadz Maulana Yusuf dan istrinya, Umi Fathimah senantiasa memberikan bantuan yang mereka butuhkan sehingga mereka merasa nyaman dan bahagia dalam menjalankan tugas PPL di pesantren ini. Seluruh santriwati juga sangat kooperatif dalam belajar. Mereka terlihat antusias setiap menghadiri kelas bahasa Arab yang diadakan. Bahkan ketika kelas diadakan setelah shalat subuh, mereka terlihat semangat — meski tetap merasakan kantuk yang luar biasa.
Pelaksanaan PPL di pesantren tersebut memiliki kesan tersendiri bagi mahasiswi. Berbagai hal baru mereka temui disini. Seperti program bayan — semacam ceramah harian untuk siraman rohani santri. Bertemu banyak karakter muda yang berbeda dari kebanyakan orang, dan juga kebersamaan yang sulit dijumpai.
Pondok Tahfidz Al-Aliem tidak hanya memiliki santri perempuan, tapi juga untuk laki-laki. Lokasinya berada di dekat pegunungan yang sangat sejuk namun agak sulit dijangkau, sehingga harus berhati-hati saat berkunjung, terutama ketika hujan turun.