Oleh : Ahmad Falhan
Banyak yang telah berlalu dalam untaian sejarah
Seperti klise yang dapat kita cuci fotonya
Mungkin dahulu kelam dan kelabu warnanya
Tapi sekarang kita hendak melihat cinta dan kasihnya
Mengukir dahaga yang sudah menindas semua kemerdekaan
Di setiap sudut sejarah masa lalunya
Kepada siapa hendak kami titipkan semua jalan kemanusiaan
Menembus jauh ke dalam samudra
Hingga akhir yang panjang
Tetap pada arah yang tak pernah menjadi hampa
Jakarta, 20 Agustus 2023
Orang-orang kecil
Orang-orang kecil di tepian jalan
Semua melambaikan tangan menyapa
Dalam kesunyian ataupun keramaian
Dalam kegelapan yang mencekam
tak terlihat cahaya,
tangan-tqngan mereka tetap melambai-lambai
Menyampaikan keadilan yang mungkin terpendam
Di setiap ruas-ruas jalan, suara mereka terus menyatu dengan orkestra burung burung yang memadu suara
Menelanjangi semua ambisi yang terus meledak-ledak keangkuhannya
Mengejutkan semua lingkaran yang tak bertepi rupanya
Namun mencekik semua urat nadi kebenaran
Yang berjalan tertatih-tatih dari balik altar yang semakin diam dan sepi
Jakarta, 26 Agustus 2023
Kini
Kini dan masa lalu
Tanpa masa lalu kini tak pernah berarti
Masa lalu yang pelan-pelan sirna, diterpa debu-debu musim
Tenggelam bersama aksara yang semakin purba
Dari nisan-nisan dan prasasti tua
Yang dipenggal oleh waktu yang terus berpacu
Tanpa masa lalu, kini tetap adalah kehancuran yang menggerogoti setiap nafas dan urat nadi
Kini yang yang mulai menjelma mesin-mesin
Yang siap membidas semua nyawa yang dianggap tak berarti
Jakarta, 27 Agustus 2023
Jauh sudah Langkah
Jauh sudah langkah di bilangan kota Jakarta
Menempuh tua menyusur raga
Melihat manusia-manusia bersukaria
Bercengkrama bersama sanak famili
Karena esok waktunya berletih-berletih kembali
Waktu yang tersisa tak begitu lama
Cukup lelah hilang
Cukup segar kembali
Ayo kita duduk sejenak di halte yang sudah menunggu
Namun busnya tak pernah akan kembali
Pengabdiannya sudah purna
Sekarang sudah menjadi barang-barang komoditi
Berganti dengan mobil-mobil licin dan rapi
Kami tetap menunggu
Ditemani kuli kuli yang siap mencari sesuap nasi
Cinta yang tak kan kembali
Ditelan matahari
Atau juga deru mesin mesin
Di sepanjang jalan kota kami
Jakarta, 27 Agustus 2023
Di sini
Di sini
Di bawah kubah kokoh tak bersegi
Ruanganya luas
Tempat sujud dan menumpahkan semua doa-doa kami
Sesaat demi sesaat berlinang munajat kami
Tak berhenti berdialog dan meminta di atas sajadah yang membentang suci
Diam, menahan semua arus dunia yang datang dan pergi
Hanya di sini
Tempat kembali
Memendam semua nafsu dan angkara yang terus membelenggu
Sejenak sejenak kita bertemu
Menerjemahkan angkasa biru
Yang tak pernah hilang di pelupuk mata
Merasuk ke dalam jiwa dan kalbu
Dihantar oleh untaian untaian suci Tuhan semesta bumi
Jakarta, 27 Agustus 2023