Puisi-Puisi karya Ahmad Falhan
Cerita anak manusia
Tersimpan apik di balik tarian kecil pada altar yang sudah sunyi
Namun ceritanya kini tersenyum
Dalam guratan-guratan kaca
Yang tak dapat disapa oleh setiap zaman
Berlalu dalam keheningan yang panjang
Menjadi perhitungan yang abadi
Seperti juga kita yang sedang menanti
Jakarta, 28 mei 2023
Decak kagum yang mendalam
Menembus tetes-tetes embun di persimpangan jalan itu
Mencoba memeluk bunga-bunga glabes yang
Terbang berguguran
Yang sejak aku melintas merobek-robek keheningan ku
Jakarta, 28 mei 2023
Dalam kesejukan pagi
Aku tak memudar
Terus Menembus jalan
walau terhalang bentur
yang menusuk setiap dentang lonceng dan waktu
Jakarta, 28 mei 2023
Remaja-remaja yang duduk santai bersorak sorai
Di pinggir jalan dan trotoar
Menghirup nafas-nafas cerutu
Tenggelam dalam dunia yang fana dan membisu
Dosa dan alfa masih mengendap dalam samudra bisu
Tersadar nanti, di saat waktu terus datang dan berganti
Menembus malam yang terus membisu
Jakarta, 28 Mei 2023
Setiap episode dahaga yang lalu
Mencambuk setiap nafasku
Terhempas begitu ambigu
Menyapih derita dalam keheningan
Kalau tahu dan sadar
Kenapa begini mendungu
Jakarta,10 Juni 2023
Sedari dulu aku adalah rupa yang tak kelam
Dibawa angin sepanjang tahun berpindah tuah
Masih berpikir sepi sudah lah tiada
Jakarta, 10 Juni 2023